yaitu :
Samkhya • Yoga • Mimamsa • Nyaya • Vaisiseka • Vedanta
dengan penjelasan sebagai berikut :
Samkhya (Sansekerta: सांख्य), juga disebut dengan Sankhya adalah salah satu aliran dalam filsafat Hindu. Para ahli meyakini bahwa ajaran ini berakar dari nilai-nilai positif atheis. Kemudian Maharsi Kapila, putra Devaguti, membangun ajaran Samkhya yang bersifat theistik, seperti yang disebutkan dalam Bhagavatapurana
Samkhya adalah ajaran filsafat tertua dalam filsafat India. Karya sastra mengenai Saṁkhya yang kini dapat diwarisi adalah Saṁkhyakarika yang di tulis oleh Īśvarakṛṣṇa sekitar 200 SM. Ajaran Saṁkhya ini sudah sangat tua umurnya, dibuktikan dengan termuatanya ajaran Saṁkhya dalam sastra-sastra Śruti, smrti, itihasa dan purana. Saat ini ajaran Samkhya yang murni sudah tidak eksis lagi, tapi ajaran ini banyak membawa pengaruh pada ajaran Yoga dan Wedanta.
Kata Saṁkhya berarti: pemantulan, yaitu pemantulan filsafati. Ajaran Saṁkhya bersifat realistis karena didalamnya mengakui realitas dunia ini yang bebas dari roh. Disebut dualistis karena terdapat dua realitas yang saling bertentangan tetapi bisa berpadu, yaitu purusa dan prakrti.
Yoga (Aksara Dewanagari योग) dari bahasa Sansekerta (योग) berarti "penyatuan", yang bermakna "penyatuan dengan alam" atau "penyatuan dengan Sang Pencipta". Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan.
Masyarakat global umumnya mengenal Yoga sebagai aktivitas latihan utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, olah tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun.
Orang yang melakukan tapa yoga disebut yogis, yogin bagi praktisi pria dan yogini bagi praktisi wanita.
Sastra Hindu yang memuat ajaran Yoga, diantaranya adalah Upaishad, Bhagavad Gita, Yogasutra, Hatta Yoga serta beberapa sastra lainnya.
Klasifikasi ajaran Yoga tertuang dalam Bhagavad Gita, diantaranya adalah Karma Yoga/Marga, Jnana Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga, Raja Yoga/Marga.
--------------------------------------------------------------------------------------
Mimamsa (Sansekerta मीमांसा), juga disebut dengan adalah salah satu aliran dalam filsafat Hindu.Ajaran Mimamsa didirikan oleh Maharsi Jaimini, disebut juga dengan nama lain Purwa Mimamsa. Kata Mimamsa berarti penyelidikan. Penyelidikan sistematis terhadap Veda. Mimamsa secara khusus melakukan pengkajian pada bagian Veda: Brahmana dan Kalpasutra. Sumber ajaran ini tertuang dalam Jaiminiyasutra. Kitab ini terdiri atas 12 Adhyaya (bab) yang terbagi kedalam 60 pada atau bagian, yang isinya adalah aturan tata upacara menurut Veda.
--------------------------------------------------------------------------------------
Nyaya(Sansekerta, न्याय), juga disebut dengan adalah salah satu aliran dalam filsafat Hindu.
Ajaran Nyaya didirikan oleh Maharsi Aksapada Gotama, yang menyusun Nyayasutra, terdiri atas 5 adhyaya (bab) yang dibagi atas 5 pada (bagian). Kata Nyaya berarti penelitian analitis dan kritis. Ajaran ini berdasarka pada ilmu logika, sistematis, kronologis dan analitis.
----------------------------------------------------------------------------------------
Vaisesika (Sansekerta वैशेषिक), juga disebut dengan adalah salah satu aliran dalam filsafat Hindu.
Ajaran Vaisiseka dipelopori oleh Maharsi Kanada, yang menyusun Vaisesikasutra. Meskipun sebagai sistem filsafat pada awalnya berdiri sendiri, namun dalam perkembangannya ajaran ini menjadi satu dengan Nyaya.
------------------------------------------------------
Wedanta (Sanskerta: वेदान्त; Védānta) adalah salah satu aliran dalam filsafat Hindu. Ajaran Wedanta sering juga disebut dengan Uttara Mimamsa, yaitu "penyelidikan yang kedua", karena ajaran ini mengkaji salah satu bagian kitab Weda, yaitu kitab Upanisad. Kata Wedanta berakar kata dari wedasya dan antah yang berarti "akhir dari Weda". Sumber ajaran ini adalah kitab Wedantasutra atau dikenal juga dengan nama Brahmasutra. Pelopor ajaran ini adalah Maharesi Byasa, atau dikenal juga dengan nama Badarayana atau Krishna Dwaipayana.