Thursday, April 14, 2011

Waw "Madu Efektif Melawan Bakteri Super"


Penelitian terbaru menunjukkan, sejenis madu yang biasa digunakan untuk menyembuhkan luka ternyata berpotensi besar menjadi obat ampuh untuk mengatasi bakteri super yang resisten terhadap antibiotik.
Seperti dilansir Daily Mail, madu jenis Manuka dilaporkan efektif  membunuh tiga jenis bakteri yang biasa menginfeksi saat tubuh terluka, termasuk di antaranya kuman super Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
Madu manuka adalah sejenis madu yang diproduksi lebah penghuni pohon Manuka di Selandia Baru. Para ahli telah mengenal jenis madu ini sejak lama karena madu ini juga sering digunakan dalam produk-produk penyembuh luka modern. Masalahnya, rahasia dari kekuatan madu Manuka dalam mengatasi luka masih menjadi misteri.
Tim yang dipimpin Professor Rose Cooper, dari University of Wales Institute Cardiff (UWIC),  dalam risetnya menemukan bahwa madu Manuka ternyata mampu mencegah perkembangan bakteri dengan cara yang tidak biasa. Madu ini dapat menghalangi proses ikatan bakteri pada jaringan, di mana ini merupakan tahap yang penting dalam proses infeksi.
"Mencegah ikatan juga dapat menghambat pembentukan biofilm, yang dapat melindungi bakteri dari antibiotik dan membiarkan mereka menimbulkan infeksi secara terus menerus," ungkap Cooper.
Studi lainnya yang dilakukan Cooper menunjukkan, madu Manuka membuat MRSA menjadi lebih sensitif terhadap antibiotik seperti oksasilin atau secara efektif membalikkan resistensi antiobiotik .
"Ini mengindiksikan bahwa antibiotika saat ini mungkin akan lebih efektif mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri resisten jika dikombinasikan dengan madu manuka," paparnya.
Menurut Prof Cooper,  riset lanjutan bakal dilakukan dengan cara meningkatkan penggunaan madu secara klinis karena para dokter kini tengah dihadapkan pada masalah kian meningkatnya kasus resistensi obat.
"Kami perlu cara yang inovatif dan efektif dalam mengendalikan infeksi yang kemungkinannya takkan berkontribusi pada meningkatnya resistsnsi antiobiotik," ujar  Cooperyang mempublikasikan temuannya dalam konferensi  Society for General Microbiology di distrik Harrogate Yorkshire Utara, Inggris.

from : http://www.dailymail.co.uk/ - KOMPAS.com
Disqus Comments